AKIDAH YANG MURNI SEBAGAI PINTU GERBANG MENUJU BAHAGIA DUNIA DAN AKHERAT
Oleh : H. NURKHOLIS
Sebagai manusia biasa kita semua tentu saja tak akan pernah luput dari salah dan dosa, sebagaimana disebutkan dalam bunyi sebuah ungkapan / pepatah bahasa arab yang terkenal, yaitu:
اَلْإنْسَا نُ مَحَلُّ اْلخَطَإ وَالنِِّسْياَ نِ
artinya : “manusia adalah tempat salah dan lupa”.
Tetapi janganlah terlena dan lalai, walaupun kita dianggap sebagai manusia biasa yang tempatnya salah dan lupa bukan berarti harus terus menerus berbuat salah dan lupa, melainkan harus ada remnya seperti sebuah kendaraan yang jika tidak direm dibiarkan terus (lose) begitu saja maka akibatnya kendaraan itu akan tabrakan dan celaka. Islam sebagai agama rahmatan lil-‘alamin telah mengatur jalan hidup manusia dengan sebaik-baiknya supaya selamat dunia dan akheratnya.
Di dalam agama Islam telah diatur yang namanya Akidah dan Syariah. Akidah inilah yang menyuruh manusia untuk menghindari perbuatan Syirik / menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu/benda lainnya, sebab itu adalah sebuah dosa besar, yang harus dijauhi oleh setiap manusia sejauh-jauhnya karena akan sangat berbahaya bukan saja bagi diri sendiri khususnya demikian juga bagi lingkungan sekitarnya. Akidah Islamiyah ini harus dipegang erat-erat di setiap sanubari setiap muslim yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan kata lain setiap muslim harus memiliki Tauhid yang murni semurni-murninya supaya hidupnya selamat di dunia dan akherat. Yang mana Tauhid itu sendiri dibagi 3 (tiga), yaitu: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma’ dan Sifat. Ketiga Tauhid ini intinya bertujuan supaya manusia mengetahui keagungan-Nya dan hanya Dia-lah yang berhak disembah serta ditaati sehingga iman ini menjadi kuat dan berorientasi dalam kehidupan di dunia serta menetapkan sifat dan nama Allah seperti yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya tanpa Ta’wil ( menafsirkan ), Tamtsil ( menyamakan ), Ta’thil ( meniadakan ) dan Takyip ( bagaimana ), seperti ; Istiwa, Tangan, dan sebagainya.
Karena faedah Tauhid itu sendiri adalah agar supaya manusia bebas dari neraka, bisa menghapus dosa dan mendapat hidayah di dunia. Dan Allah SWT memang menghendaki hamba-hamba-Nya supaya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat dengan sebab akidah atau tauhid yang murni itu. Dan sekali-kali tiadalah Dia menzhalimi hamba-hamba-Nya, seperti firman-Nya Q.S. ALI ‘IMRAN; 182 :
•
artinya:"Dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya."
Oleh karena itu marilah kita semua dalam setiap ibadah-ibadah yang kita lakukan setiap waktu dan detik ini bisa terbebas dari unsur-unsur syirik, khurafat dan bid’ah, sebab semua itu bukan saja dapat menghancurkan amal-amal kita secara keseluruhan, bahkan dapat pula membuat hati ini tidak aman dan tentram yang mana dua hal inilah yang akan menjadi pokok pangkal meraih kebahagiaan di dunia hingga mengantarkan kepada kebahagiaan di akherat kelak nanti. Dan bukankah hanya dengan selalu berdzikir/ mengingat kepada Allah SWT ( sesuai dengan petunjuk Kitabullah dan Sunnah Rasul SAW ) hati ini akan tenang dan tentram, sebagaimana firman-Nya Q.S. AR-RA’D ; 28 :
artinya:“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dan juga sebagaimana hadits Nabi SAW :
اَلْبِرُّ ماَ اطْمَأنَّتْ إلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمأنَّ إلَيْهِ اْلقَلْبُ وَالْإثْمُ ماَ حاَكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإنْ أفْتا كَ النَّاسُ وَأفْتَوْكَ .رَوَاهُ أحْْْمَدُبْنِ حَنْبَل وَالدَّارِمِىُّ.
artinya:”Kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, dan dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-raguan dalam dada, meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.” (HR. AHMAD BIN HAMBAL DAN AD-DARIMI ).
Karena itu pada hakekatnya sholat dan ibadah serta hidup mati kita semata-mata hanya untuk Allah SWT, sebagaimana yang sering kita baca dalam salah satu doa iftitah di setiap sholat yang kita kerjakan. Artinya semua ibadah itu harus kita lakukan dengan penuh kekhusyuan dan khidmat tertujunya hanya kepada-Nya dan jangan sekali-kali ditujukan kepada selain-Nya, karena nanti akan celaka dan akan mendapat azab dan murka-Nya bukan saja dunia bahkan di akherat kelak ( na’udzu billahi min dzalik ).
Di dalam hidup ini memang sudah merupakan sunnatullah adanya rintangan, cobaan dan ujian dalam setiap ibadah yang kita kerjakan adakalanya ujian yang menyenangkan dan juga terkadang menyusahkan. Dan semua itu tidak terlepas pula dari pengaruh godaan hawa nafsu insani dan godaan syetan yang terkutuk. Apabila kita mampu menahan kedua bentuk godaan itu maka lulus lah ibadah kita, sebaliknya jika tidak, maka gagal pula ibadah kita dan bahkan bisa jadi dapat membatalkan akidah islamiyah kita ini, jika sudah dalam taraf yang membahayakan amal-amal kita. Dan sebagaimana yang sudah diketahui dan diajarkan bahwa ada 10 (sepuluh) hal yang dapat membatalkan akidah islamiyah kita dan bisa dianggap murtad ( keluar dari agama Islam ), yaitu :
• Syirik dalam ibadah, termasuk berdoa dan meminta pertolongan pada orang mati, bernazhar dan menyembelih korban untuk mereka.
• Siapa yang menjadikan antara dia dengan Allah SWT perantara-perantara, lalu dia berdoa dan meminta syafaat serta bertawakal kepada mereka.
• Siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau meragukan kekafiran mereka atau membenarkan madzhab mereka.
• Siapa yang berkeyakinana ada petunjuk lain yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi SAW.
• Siapa yang membenci sesuatu yang datang dari Nabi SAW, sekalipun dia mengamalkannya.
• Memperolok-olok sesuatu dari ajaran Rasulullah SAW atau memperolok-olok pahala maupun siksa yang telah ditetapkan dalam agama Allah SWT.
• Melakukan Sihir atau Ilmu guna-guna.
• Membantu kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi kaum muslimin.
• Berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan keluar dari syariat Nabi SAW.
• Berpaling dari agama Allah SWT, tidak mau belajar dan tidak pula mengamalkannya.
Demikianlah tulisan ini saya akhiri sampai disini semoga bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi orang lain yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta mau mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW. Amin. Wallahu A’lam bish-shawwaab.
NAMA PENULIS : NURKHOLIS SUHANDI
ALAMAT : SONAIYAH DAIRI EXIT 18 RIYADH
KAFIL : GULF CATERING CO
NO.HP : 0503381941 / 0568763780
Rabu, 12 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar