AYAT-AYAT PRODUKSI DALAM ILMU EKONOMI
MAKALAH
Disusun sebagai salah
satu tugas mata kuliah Tafsir 3 yang dibimbing oleh:
Ibu Dr. Hj. Nur Arfiyah
Febriani, MA
Semester VII B.
Disusun oleh:
KELOMPOK II :
1. NURKHOLIS
2. MIFTAHUL JANNAH
3. SITI JUBAEDAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG (
UMT )
Sekretariat : Jl. Perintis
Kemerdekaan I/33 Cikokol - Kota
Tangerang - Banten 15118
2012 M / 1433 H
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya kepada kita
semua selaku para hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju terangnya Iman dan Islam,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Alasan penulis memilih judul: “AYAT-AYAT PRODUKSI DALAM ILMU EKONOMI” adalah agar penulis lebih memahami tafsir
ayat-ayat produksi dalam ilmu ekonomi, dan sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir semester VII fakultas Agama Islam pada mata kuliah Tafsir
3.
Dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak. H. Ahmad Badawi, S.Pd, M.M
selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang.
2. Ibu Dr. Hj. Nur Arfiyah Febriani,
MA selaku dosen pembimbing mata kuliah Tafsir
3.
3. Rekan-rekan seperjuangan dalam
menuntut ilmu di Kampus UMT.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan rekan-rekan mahasiswa. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan diskusi atau makalah
selanjutnya dimasa yang akan datang.
Tangerang, 29
September 2012 M
|
13 Dzulqo’dah 1433 H
|
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………..............ii
ABSTRAK ………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………..1
BAB II AYAT-AYAT PRODUKSI DALAM ILMU EKONOMI ……………....3
BAB
III PENUTUP
……………………………………………………………….13
DAFTAR
PUSTAKA
……………………………………………………………...14
|
AYAT-AYAT PRODUKSI DALAM ILMU EKONOMI
Abstrak
Kitab suci Al-Qur’an menggunakan konsep
produksi barang dalam artian yang luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari
barang yang diproduksi. Memproduksi suatu
barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia. Berarti barang
itu harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan bukannya untuk
memproduksi barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
manusia, karenanya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
tersebut dianggap tidak produktif. Hal ini ditegaskan Al-Qur’an, yang tidak memperbolehkan
produksi barang-barang mewah
yang berlebihan dalam keadaan apapun.
Namun demikian, secara jelas peraturan
ini memberikan kebebasan yang sangat luas bagi manusia untuk berusaha memperoleh
kekayaan yang lebih banyak lagi dalam memenuhi tuntutan hidup ekonomi. Dengan
memberikan landasan rohani bagi manusia sehingga sifat manusia yang semula
tamak dan mementingkan diri sendiri menjadi terkendali. Tapi bagaimana cara
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari secara benar?
Pada prinsipnya kegiatan produksi
terkait seluruhnya dengan syariat Islam, dimana seluruh kegiatan produksi harus
sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagiaan)
demikian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah
(kebahagiaan) tersebut.
Dalam ilmu ekonomi,
faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya
menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang
digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical
resources).
Selain itu, beberapa ahli juga
menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat
semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi
ini.(Griffin R: 2006). Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap
sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital),
sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship),
dan sumber daya informasi (information resources).
Kegiatan produksi dalam perspektif Islam
bersifat alturistik sehingga produsen tidak
hanya mengejar keuntungan
maksimum saja. Produsen harus mengejar tujuan yang lebih luas
sebagaimana tujuan ajaran Islam yaitu falah didunia dan akhirat. Kegiatan
produksi juga harus berpedoman kepada nilai-nilai keadilan dan kebajikan bagi masyarakat.
Kegiatan produksi merupakan mata
rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan
barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan
ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk mengahasilkan barang dan
jasa kegiatan produksi melibatkan banyak
faktor produksi. Beberapa implikasi mendasar
bagi kegiatan produksi dan perekonomian secara keseluruhan, antara lain
: Seluruh kegiatan produksi terikat pada
tataran nilai moral dan teknikal yang Islami, kegiatan produksi harus
memperhatikan aspek sosial-kemasyarakatan, permasalahan ekonomi muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi
lebih kompleks.
gracias por el conocimiento :)
BalasHapus